CIREBON - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon, memilih Desa Trusmi Kulon untuk menjadi bagian dalam Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3).
Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag menyambut baik adanya sosialisasi tentang pemilu dan terpilihnya Desa Trusmi Kulon menjadi Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan
Menurut Imron, dipilihnya Desa Trusmi Kulon menjadi Desa DP3 ini, karena tingkat partisipasi warganya dalam pemilihan dan pemilu, tertinggi di Kabupaten Cirebon.
"Tingkat partisipasinya mencapai 87 persen, " ujar Imron, Jumat (11/11/22).
Menurut Imron, sosialisasi tentang pemilihan sangat penting diberikan kepada masyarakat. Hal ini ujarnya, untuk bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang politik.
Imron menuturkan, Pemilu merupakan hajatan bersama warga Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap hajatan tersebut diisi dengan kegembiraan.
"Jangan malah pada ribut, karena beda pilihan, " kata Imron.
Imron berharap, program DP3 ini nantinya memberikan efek positif kepada warga, terutama terkait pemilihan. Sudah saatnya warga menjadi pemilih cerdas, berkualitas dan informatif.
"Kalau diajak milih, tapi ternyata track recordnya jelek, ya jangan dipilih, " kata Imron.
Sementara itu, Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok menuturkan, bahwa program DP3 ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
"Baik itu meningkat dari segi jumlah ataupun kualitas, " kata Rifqi.
Dalam program ini, ujar Rifqi, KPU memilih sebanyak 25 orang dari desa tersebut, yang akan dijadikan sebagai penggerak.
Nantinya, penggerak akan bertugas untuk menggugah dan mendorong masyarakat, untuk lebih peduli terhadap Pemilu dan pemilihan.
Beberapa hal yang akan didorong atau disosialisasikan kepada masyarakat seperti, tidak mudah terkena hoaks, money politik dan bisa memilih sesuai kehendaknya masing-masing.
"Sehingga pilihannya, bukan karena adanya intervensi dari orang lain, " kata Rifqi.
Untuk tahun 2022 ini, KPU Jabar akan melaksanakan program DP3 di tiga lokasi, yaitu di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Pangandaran.
Setiap desa yang terpilih untuk menjadi program ini, ditargetkan bisa mendorong warganya untuk terlibat dalam Pemilu dan pemilihan hingga 80 persen.
"Desa Trusmi Kulon saja bisa sampai 87 persen, sehingga saya yakin bisa sampai 80 persen, " katanya.