KOTA CIREBON - Seorang oknum guru asal Bandung berinisial MHH (38 tahun), cabuli salah satu santriwati madrasah di wilayah Kota Cirebon.
Aksi asusila itu kemudian terungkap hingga orang tua korban melapor ke ketua yayasan serta Unit PPA Polres Cirebon Kota. Laporan dilakukan pada Sabtu (16/04/2022) kemaren.
Orang tua Seroja (korban, nama samaran) menceritakan, aksi oknum guru itu terungkap ketika kakak korban mengecek HP dan ditemukan ada komunikasi lewat chat WA dengan MHH.
Orang tua Seroja kemudian menanyakan isi chat WA kepada anaknya. Seroja mengakui kejadian pencabulan yang dilakukan oknum guru tersebut.
Ibu korban tentu terkejut mengetahui keperawanan anak gadisnya direnggut oknum guru ngaji. Apalagi, Seroja masih berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMP di Cirebon.
"Belum lama ini, saya sama suami menitipkan anak kami ke guru itu. Kami minta dididik dan diajari mengaji. Apa yang terjadi, anak kami malah diperlakukan tidak baik. Anak kami jadi sering membantah dan mengabaikan nasihat orang tua, " ungkap ibu korban.
Pihak keluarga sangat kecewa dan tidak terima atas perlakuan MHH terhadap korban. "Anak kami sedang ujian di sekolahnya. Pagi tadi menangis sebelum berangkat ke sekolah. Selama ini, dia anak yang cerdas dan selalu mendapat nilai bagus. Sekarang kondisinya berubah, kami tentu khawatir nilai ujiannya jatuh. Masa depan anak kami dirusak oknum pendidik, " tandas ibu korban.
Orang tua korban beserta keluarga minta kepada aparat penegak hukum secepatnya melakukan penanganan agar pelaku cepat di penjara. Perbuatan oknum guru itu harus diganjar dengan hukuman berat, apalagi menyangkut masa depan korban.
Di tempat terpisah, MHH mengakui perbuatannya. "Saya khilaf telah menodai korban sebanyak dua kali. Pertama pada 25 Februari 2022 dan yang kedua pada 27 Maret 2022. Kejadiannya dilakukan di kamar kantor madrasah, sebelum mengajar ngaji, " ucap MHH. (BEKTI)